Minggu, 12 Juli 2015


KEBANGGAAN
JIKA ALLAH BERSAMA KITA

Ketika khalifah Makmun sakit menjelang kematiannya, beliau berkata: "Turunkan aku dari ranjang ini." Maka para keluarganya menurunkannya dari ranjang itu dan dibaringkan di atas lantai bawah dengan badan tepat menyentuh tanah. Beliaupun mengucapkan doa ini: "Wahai Dzat yang kerajaan dan kekuasaanNya tidak pernah runtuh, kasihanilah orang yang kerajaan dan kekuasaannya telah runtuh."

Kisah ini adalah kisah kesadaran bahwa semuanya pasti berakhir menjadi musnah dan tiada kecuali Dzat Yang Maha Kekal Abadi. Kalau begitu, tiadalah yang bisa dibanggakan kecuali Allah ketika Dia bersama kita dan kita bersamaNya.

Kekuasaan yang sedang kita nikmati pasti akan berakhir, dan semuanya hanya masalah waktu. Harta kekayaan yang sedang kita kuasai dan miliki pasti akan berganti tangan dan bisa jadi musnah bersama ketamakan dan kemaksiatan kita, dan itu hanya soal saat saja yang belum tiba untuk menunjukkan bukti kebenaran hukum alam ini. Popularitas yang sedang digenggam pun akan terkubur digilas oleh popularitas orang lain, dan itu tinggal urusan masa saja.

Tak ada yang abadi, semuanya akan tiada dan kembali kepadaNya bagai semua sungai kembali ke samudera. Namun, semua yang disebut akan tetap bertahan dalam sisi nilai, makna dan manfaatnya, yakni ketika semuanya dibungkus dengan niat tulus pengabdian kepadaNya.

Gunakanlah setiap amanah untukNya, karenaNya, denganNya dan atas namaNya maka semua amanah akan berbuah kebahagiaan hakiki di dunia ini dan akhirat kelak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar